Menikmati Minggu Pagi
Apa yang membuatmu merasa menikmati hidup?
Makanan? Pesta? Atau waktu menyendiri?
Apapun bisa.
Belakangan ini aku melihat banyak cara bagi seseorang bila ingin menghabiskan waktunya. Ada yang ikut pelatihan instruktur yoga, padahal orangnya ini CEO sebuah perusahaan. Ada juga yang memilih berobat keluar negeri sekeluarga, padahal gurita bisnisnya menunggu di tanah air.
Apakah kita harus sesibuk itu?
Sebagai orang yang bekerja dari remaja tanpa berhenti, aku mengingat satu titik balik dalam hidupku ketika aku keranjingan kerja, hingga akhirnya tabrakan mobil.
Tulang bahuku patah. Aku terkapar kesakitan di rumah sakit. Tidak ada teman kantor yang menjenguk.
Oh!?
Ya, tidak ada.
Di situ aku berpikir, ketika aku tidak ada, kantorku akan move on dengan segala kebutuhan kerjanya. Tapi aku, badanku tanpa diriku, tidak bisa apa-apa.
🙂
Jadi aku memulai merubah perspektif dalam menyeimbangkan kerja dan self care (merawat diri sendiri).
Kata-kata klasik itu benar, "kalau bukan kita, siapa lagi?"
Membicarakan hal ini, kita bisa nonton serial baru di Netflix yang berjudul "Daily Dose of Sunshine". Aku baru nonton 3 episode, namun bisa melihat contoh nyata bagaimana orang bisa depresi berat disebabkan tekanan pekerjaan dan lingkungan keluarga.
Pendekatan penyembuhan yang diberikan rumah sakit, dalam hal ini poli kesehatan jiwa, menjadi pengetahuan baru bagiku saat menonton drama Korea ini. Bagus deh bagi kita untuk introspeksi diri, juga melihat ke sekitar kita apakah ada kenalan yang juga punya isu kesehatan mental.
Itu sebabnya aku peduli dengan isu ini sejak lama, hingga membuat kartu main Teman Anti Galau.
You need to talk man. Talk to someone. Memendam perasaan sendiri memang terasa layaknya superhero. Tapi jika tiba-tiba kamu gila, tidak ada juga superhero yang akan datang menyelamatkan.
-L
Comments